Radang
otak sangat mengancam nyawa seseorang, terutama bayi dan anak-anak. Tapi tak
hanya bayi atau anak-anak, orang dewasa pun tak terlepas dari ancaman penyakit
mematikan ini. Siapa saja yang rentan terkena radang otak dan apa gejalanya?
Radang
otak atau yang dalam ilmu kedokteran dikenal dengan meningitis adalah
terjadinya peradangan di selaput-selaput otak yang disebut meningen, yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis
dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, seperti virus, bakteri,
jamur atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
Meningitis
juga dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang dapat memicu peradangan dari
jaringan-jaringan tubuh tanpa infeksi, seperti kanker. Juga karena luka fisik
atau obat-obatan tertentu.
Meningitis
yang disebabkan oleh bakteri lebih berbahaya ketimbang virus. Bakteri ini
adalah pneumokokus yang bisa mengakibatkan kematian khususnya pada anak-anak.
Bakteri pneumokokus memang bisa hidup dan diam di tenggorakan 10 persen orang
sehat, baik bayi, balita dan individu dewasa.
Encephalitis
secara harfiah berarti radang otak, tapi biasanya mengacu pada radang otak yang
disebabkan oleh virus. Encephalitis adalah penyakit langka yang terjadi pada
sekitar 0,5 per 100.000 orang–paling sering pada anak-anak, orang tua, dan
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, orang dengan HIV /
AIDS atau kanker).
Meskipun
beberapa ribu kasus encephalitis (juga disebut ensefalitis virus atau
ensefalitis akut aseptik) yang dilaporkan, para ahli menduga bahwa mungkin
lebih banyak tidak dilaporkan karena gejala sangat ringan.
Tanda dan Gejala Radang Otak.
Gejala ringan dalam kasus-kasus encephalitis
biasanya meliputi :
- Demam.
- Sakit kepala.
- Kurang nafsu makan.
- Kelelahan.
- Perasaan.
- Sakit kepala parah.
- Mual dan muntah.
- Leher kaku.
- Kebingungan.
- Disorientasi.
- Perubahan kepribadian.
- Kejang.
- Halusinasi.
- Kantuk.
- Koma.
Perawatan :
Anak yang menderita encephalitis ringan dapat dirawat di rumah,
tapi kebanyakan akan membutuhkan perawatan di rumah sakit, biasanya di unit
perawatan intensif. Dokter dengan hati-hati akan memonitor tekanan darah
mereka, detak jantung, dan pernapasan, serta cairan tubuh mereka, untuk
mencegah pembengkakan otak lebih lanjut.